Rabu, 27 Juli 2016

Penyakit HIV AIDS

Penyakit Aids


Penyakit AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Seseorang yang terinfeksi virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor.
BAGAIMANA CARA PENULARAN AIDS?

HIV ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui seksual baik vaginal,anal, ataupun oral, tranfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

Cara Penularan AIDS
AIDS hanya bisa menular bila ada perpindahaj cairan tubuh seorang pengidap AIDS kepada orang lain. Hingga ini, virus HIV bisa menyebar hanya lewat empat cara :
  1. Lewat hubungan badan, baik vaginal maupun anal (malalui anus)
  2. Penularan melalui transfusi atau pembauran darah, atau lewat jarum suntik yang dipakai secara bergantian.
  3. Begitu pula dengan ibu pengidap AIDS dapat menularkan penyakitnya kepada bayi selama dalam kandungannya maupun saat kelahiran.
  4. Penularan bayi lewat ASI


AIDS bukanlah penyakit ciuman. Berlainan dengan vagina dan anus, tingkat virus HIV sangat rendah dalam air liur orang yang terinfeksi, sehingga bahaya penularan AIDS lewat ciuman adalah kecil sekali. Lain halnya bila mempunyai bekas luka dalam mulut atau sariawan, sehingga virus HIV dapat berpindah dari yang terinfeksi kepada anda.
Anda tidak dapat meramalkan siapa pengidap virus HIV, hanya lewat tampang dan gejalanya. Ini membutuhkan waktu bertahun-tahun  sebelum bukti dari penderitanya muncul ke permukaan. Malahan orang yang kejangkitan itu sendiri sering tidak mengetahuinya.
Apabila pasien AIDS menjadi parah, ia akan tampak seperti orang yang sakit pada umumnya. Dengan gejala kecapekan, berat badan turun, sering buang air besar, sering bekeringat pada malam hari dan agak linglung. Kadang-kadang juga diikuti oleh bercak-bercak putih pada mulut atau spot keungu-unguan pada kulit atau selaput lendir, pembengkakan pada kelenjar-kelenjar lipatan tubuh (leher, ketiak, selangka paha), dan batuk kronis.
Penyakit AIDS dan Pencegahannya
AIDS merupakan sekumpulan gejala dan infeksi (sindrome) yang ditimbulkan oleh rusaknya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi HIV. HIV pula menyebabkan seorang rentan terhadap infeksi oportunistik (tumor).
Penyakit AIDS ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) dengan cairan tubuh, semisal : darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu yang mengandung HIV. Disamping itu penularan AIDS dapat terjadi melalui hubungan intim. Transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, serta kontak ibu dan bayi selama kehamilan, persalinan, atau pemberian ASI.
Orangtua memiliki kekebalan lebih lemah ketimbang orang yang berusia lebih muda, sehingga lebih mengalami penyakit AIDS. Akses yang kurang  terhadap perawatan kesehatan dan adanya infeksi seperti tuberkulosis dapat mempercepat perkembangan penyakit AIDS. Warisan genetik dari penderita AIDS pula merupakan faktor penyebab lain.
Berbagai gejala tidak akan terjadi pada orang-orang dengan kekebalan tubuh yang baik. Sedang pada orang-orang dengan kekebalan tubuh yang buruk, gejala penyakit AIDS akan ditandai dengan infeksi sistemik, seperti demam, berkeringat (terutama pada malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan, merasa lemah, serta penurunan berat badan. 
Langkah Pencegahan agar seseorang tidak terserang infeksi HIV yakni dengan pendekatan ABC, yakni A = Anda jauh seks bebas, B = Bersikap saling setia dengan pasangan, dan C = Cegah AIDS dengan kondom.
 
Penularan AIDS
Dari tekniknya, virus AIDS sulit berpindah. Kontak secara kebetulan di dudukan toilet, bersentuhan, berjabat tangan, memencet tombol pintu, setelah ditengarai menjadi saluran penularan AIDS. Padahal pengertian ini salah besar. AIDS ditularkan melalui transfusi darah. Virus ditemukan di darah, mani, kelenjar vagina, urin, air susu, air ludah dan air mata. Biasanya kulit sudah cukup untuk mengehentikan masuknya virus. Tapi jika cairan di tubuh anda, virus langsung masuk ke tubuh anda dan untuk itu bisa menular.

Meskipun virus AIDS ditemukan pada kelenjar air ludah, ciuman dipertimbangkan bukanlah faktor beresiko penularan AIDS. Tidak ada catatan penularan dengan cara ini. Jika anda khawatir, jangan ciuman secara mendalam. Cairan yang beresiko tinggi adalah darah dan mani, dan pada tingkat yang lebih rendah, kelenjar vagina. Jika kulit anda luka, itu bisa menjadi tempat masuknya virus AIDS.
Lebih mudah lagi penularan AIDS melalui anal seks karena lubang anus lebih menyenangkan daripada vagina. Sebaliknya, butiran kelenjar juga dihasilkan lubang vagina selagi berhubungan intim. Ini adalah jalur langsung menuju darah buat virus AIDS. Ini bisa terjadi pada anda. Jika penis anda panas atau kulit terluka, virus langsung bisa masuk ke dalam darah.
Para ahli mengemukakan bahwa anda tidak harus berhubungan seks dengan memaksa atau kekerasan. HIndari memasukkan obyek yang besar ke dalam vagina atau anus. Gunakanlah kondom bersih dan sederhana.

Gejala Penyakit Aids

Beberapa penderita menampakkan gejala yang menyerupai mononukleosis infeksiosa, yakni penyakit yang ditandai dengan demam, nyeri tenggorokan dan pembesaran kelenjar getah bening, disebabkan oleh virus Epsteinbarr, salah satu dari virus herpes. Gejalanya berlangsung selama 3-14 hari. Sebagian besar gejala akan menghilang, meskipun kelenjar getah bening tetap membesar. Penderita bisa menunjukan gejala-gejala infeksi HIV dalam waktu beberapa tahun sebelum terjadinya infeksi atau tumor yang khas untuk AIDS.
Gejala berupa:
• Pembengkakan kelenjar getah bening
• Penurunan berat badan
• Demam yang hilang-timbul
• Perasaan tidak enak badan
• Lelah
• Diare berulang
• Anemia
• Thrush (Infeksi jamur dimulut)
Gejala-gejala dari AIDS berasal dari infeksi HIVnya sendiri serta infeksi oportunistik dan kanker. Tetapi hanya sedikit penderita AIDS yang meninggal karena efek langsung dari infeksi HIV. Biasanya kematian terjadi karena efek kumulatif dari berbagai infeksi oportuinistik atau tumor. Terhada orang yang tidak menderita AIDS, organisme dan penyakit normal mungkin hanya menimbulkan pengaruh yang kecil Pada kesehatan seseorang. Tapi ketika limfosit CD4+ si penderita terus menurun, terlebih jika sampai mencapai 50 sel/Ml, penyakit nomal tersebut bisa segera menyebabkan kematian.
Beberapa infeksi oportunistik dan kanker merupakan ciri khas dari munculnya AIDS:
1. Thrush
Timbulnya jamur candid secara berlebihan di dalam mulut kerongkongan atau vagina. Biasanya merupakan infeksi yang pertama muncul.
Infeksi jamur vagina berulang yang sulit diobati seringkali merupakan gejala dini HIV pada wanita. Tapi infeksi seperti ini ajuga bisa terjadi pada wanita sehat akibat berbagai faktor, seperti pil KB, antibiotik, dan perubahan hormonal.
2. Pneumonia pneumokistik
Pneumonia karena jamur pneumocystik carinii merupakan infeksi oportunistik yang terjad berulang pada penderita AIDS. Infeksi ini seringkali merupakan infeksi serius pertama kali muncul. Sampai saat ini, belum ditemukan cara pengobatan dan pencegahannya, sehingga menyeabkan kematian pada penderita infeksi HIV.
3. Toskoplasmosis
Infeksi kronis oleh toxoplasma sering terjadi pada anak-anak. Jika terjadi pengaktifan kembali, maka toxoplasma bisa menyebabkan infeksi hebat. Terutama di otak.
4. Tuberkulosis
Tuberkulosis banyak dijangkit oleh penderita infeksi HIV. Tuberadan kulosis bisa menjad lebih mematika bila menyerang penderita infeksi HIV. Pada penderita stadium lanjut, penderita tuberkulosis akan mengaami penurunan berat , demam, diare,yang disebabkan oleh mikrobakterium jenis mycobacterium avium.
5. Infeksi Saluran pencernaan
Infeksi saluran pencernaan oleh parasit Cryptosporidium sering ditemukan pada penderita AIDS. Parasit ini mungkin dapat dari makanan atau air yang tercemar. Gejalanya berupa diare hebat.
6. Leukoensefalopati multifokal progresif
Leukoensefalopati multifokal progresif merupakan suatu infeksi virus di otak yang bisa mempengaruhi fungsi neurologis penderita. Gejala awal biasanya berupa hilangnya kekuatan lengan atau tungkai dan hilangnya koordinasi atau keseimbangan. Dalam beberapa hari atu minggu, penderita tidak mampu berjalan atu berdiri Biasanya , bebeapa bulan kemudian penderita akan meninggal.
7. Infeksi oleh Sitomegalovirus
Infeksi berulang cederung terjadi pada stadium lanjut an seringkali menyerang retina mata, menyebabkan kebutaan. Pengobatan dengan anti virus bisa mngendlikan sitomegalovirus.
8. Sarkoma Kopasi
Sarkoma Kopasi adalah suatu tumor yang tidak nyeri, berwarna merah sampai ungu , berupa bercak-bercak yang menonjol pada kulit.
9. Kanker
Bisa juga terjadi kanker kelenjar getah bening (limfoma) yang mula-mula muncul di otak atau di organ-organ dalam. Wanita penderita AIDS cenderung terkena kanker Serviks. Pria homoseksual juga mudah terkena kanker rektum.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan yang relatif sederhan dan akurat adalah pemeriksaan darah yang disebut tes ELISA. Pemeriksaan tersebut dapat mendeteksi adanya antibodi terhadap HIV. Jika tes dilakukan secara rutin, maka hasil tes akan lebih akurat. Jika hasil tes ELISA menunjukan adanya infeksi HIV. maka pada contoh darah yan sama akan dilakukan tes ELISA ulangan untuk memastikan hasil tes. Ada suatu periode dimana antibiodi belum positif. Yakni beberapa minggu setelah terinfeksi HIV. Periode ini merupakan periode senstif untuk mendeteksi virus antigen P24. Antigen P24 belakngan ini digunakan untuk menyaring darah yang disumbangkan untuk kepesrluan tranfusi.
Jika hasil tes ELISA kedua juga positif, maka langkah berikutnaya adalah memperkuat diagnosis dengan tes darah yang lebih akurat dan lebih mahal, yaitu tes apusan Western. Lebih spesifik lagi dari tes ELISA, tes apusan Western juga bisa menentukan adanya antibodi terhadap HIV.
Apa Yang Harus Dilakukan Untuk Menghidari Aids?
APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENGHINDARI AIDS?
1. Lakukan tes CD4 secara rutin untuk mengetahui tingakat sistem imunitas
2. Jauhi narkoba terutama yang disuntikkan
3. Jangan menggunakan jarum suntik bekas
4. Jika mendapat donor darah harus benar-benar bebas dari HIV
5. Lakukan pemeriksaan viral load untuk mengetahui jumlah copy virus dalam darah yang termasuk pemeriksaan untuk mengetahui ada atau tidaknya virus HIV di dalam tubuh.
6. Jangan berganti-ganti pasangan seksual dan setialah pada pasangan
7. Lakukan pemerikasaan cairan sperma pada pasangan yang akan mempunyai anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar